Rabu, 15 Juli 2009

Bahkan, Islam pun Ujian Bagiku


Bahkan, Islam pun Ujian Bagiku

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama Islam ; sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu, barang siapa yang ingkar terhadap taghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tak pernah putus. Dan Allah Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui“

(Qs. Al Baqarah ayat 256)

Jika aku harus menggambarkan Islam dengan kata-kata, maka tentu sebagai makhluk, waktuku hanya akan tersita untuk menggambarkan islam. Namun, jika harus aku tuangkan dalam kata-kata pada dua lembar kertas, maka bagiku, Islam sebagai berikut.

Islam adalah sebuah kata yang harus dimaknai dengan keyakinan, perkataan dan perbuatan sepanjang kesempatan, mulai dari buaian hingga kematian menjemput untuk kehidupan sesungguhnya setelah kehidupan di bumi ini.

Islam merupakan sebuah system yang sangat kompleks dan lengkap. Bersumber dari Dzat Yang Maha Benar. Mengatur hal-hal yang tak terlihat dan yang tak terlihat. Mengatur hal-hal yang telah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Tak memilih bentuk, rupa dan ukuran dengan iman dan taqwa sebagai alat ukur utama.

Islam, disampaikan melalui utusan-utusan terpercaya dan terpilih. Dengan kitab-kitab pedoman kehidupan yang kesempurnaannya berada pada kitab Al Qur’an dan dijamin kesuciannya oleh Sang Maha Tunggal.

Islam sesungguhnya memberikan kedamaian dan kebahagiaan, yang sering sekali dinodai oleh keberhasilan syetan dalam menepati janjinya hingga akhir zaman juga dikotori oleh hati-hati yang terkunci rapat dari cahaya kebenaran.

Islam pula sumber kasih sayang dan kesetiaan, dimana hubungan dengan Sang Pemula, dengan sesama, dan dengan lingkungan diatur sedemikian indah dengan niat yang hanya boleh karena Sang Maha Mengetahui semata tanpa mempersekutukannya. Namun lagi-lagi, hati yang kosong akan diisi oleh syetan dan anak buahnya yang menebarkan rasa sempit, iri hati dan tak bersyukur untuk berpesta perpecahan dan penyamaan kedudukan Rabb dengan hal-hal lain.

Selain itu, makna penting Islam bagiku, yaitu Islam merupakan ujian. Ujian bagi yang menjalankan dan juga tidak menjalankannya. Karena Islam tak memaksa untuk dipilih sebagai jawaban yang benar, islam memberikan kebebasan bagi semua makhluk untuk memilih jawaban yang benar, dengan tetap mengajarkan kepada makhluk yang dianugerahi kesempurnaan bentuk untuk mempergunakan akal. Bukan hanya pemikiran saja, namun juga untuk membuka mata, hati, pendengaran dan penglihatan seluas-luasnya dalam mencari kebenaran sejati, selama waktu yang ditentukan, dengan hari pengumuman hasil yang dijanjikan.

Sedangkan Islam tetap menunjukan kisi-kisi kebenarannya melalui kebesaran Allah yang tersebar di muka bumi ini. Yang hanya dapat ditangkap oleh makhluk-makhluk yang rajin untuk menyapa Allah ditempat yang disukaiNya, dengan memenuhi persyaratan yang dikehendakiNya untuk berkomunikasi, yakni melalui shalat. Juga dengan perenungan dan pemikirkan atas kekuasaan Allah yang membuatnya semakin bertambah haus akan perhatian dan kasih sayang Allah sehingga ia selalu berdzikir, mengingat Allah dalam segala tindakannya.

Dengan mengkaji dan mengamalkan AlQur’an, maka dikuasailah kunci jawaban yang benar, untuk memperoleh hadiah dari Sang Maha Berkehendak di akhir zaman nanti, yang dihadapkan pada dua hasil, yaitu jika benar di syurga, jika salah di neraka, adapun hasil lain, cukuplah Allah Yang Maha Berkuasa yang mengurusnya.

Bahkan, dengan tulisan ini, islam juga merupakan ujian bagiku. Karena tulisan ini dibuat bukan hanya dengan harapan memperoleh nilai tinggi agar dapat lulus dari matakuliah pendidikan agama, namun tulisan ini membuktikan bahwa aku sedang membela Islam dan telah memilih islam sebagai agamaku, suatu kebenaran untuk dapat lulus dari ujian yang Penciptaku berikan.

Maka dengan tulisan ini, aku harus membuktikan bahwa islam adalah pembuktianku untuk menjalankan system yang Allah SWT tetapkan melaui AlQuran dengan menebarkan kedamaian, kebahagiaan dan kasih sayang kepada sesama manusia, lingkungan danm makluk lainnya untuk memperoleh nilai yang memuaskan bagiku dan hanya untuk Allah SWT sebagai Pencipta aturan dengan kata Islam.

Sehingga tulisan ini harus aku petanggungjawabkan di dunia dan akhirat, samapi waktuku di dunia ini habis, untuk membuktikan apa yang aku katakan agar Sang Maha Pemberi Keselamatan tidak murka kepadaku.. Karena mungkin di dunia aku bisa tersenyum dengan nilai memuaskan, dan semoga saja di akhirat nanti, Sang Pengampun menempatkan aku disisinya.Amin…

1 komentar:

sayangkalyantiga mengatakan...

saya menulis ini untuk UTS pendidikan agama semester pendek