Tuntutlah ilmu sampai negeri China,
hayoo siapa yang tahu pernyataan itu bersumber dari hadits atau dari
Qur'an?
Itulah yang kami lakukan pada 7 April
2013 lalu. Tepatnya saya (Syir), Farikin, Omar, Sheila dan Ayu
bernekad-nekad ria untuk menjadi traveler ke Bandung memenuhi hadits di atas. Maklum saja,
kalau kami ikut training kami harus mengeluarkan kocek 10 juta man,
-.- maka mengukur dari kemampuan kami, segeralah kami melanjutkan
aksi “menuntut” ilmu ini.
Di awali dengan janjian kumpul satu
persatu, Saya dan Ayu meeting poin di Pasar Jumat, Omar, Sheila dan
Farikin meeting poin di Giant Mampang dan kami bertemu di perempatan
Kementerian Pertanian. Diteruskan dengan sedikit petulangan karena
kami keluar pintu tol Purwakarta, lalu kami masuk tol lagi, dengan
dagdigdug mengingat jam sudah menunjukkan pukul 09.30 sementara kami
berjanji bertemu pukul 10.00 hehe,..
Selama perjalanan kami menceritakan
kegiatan kami masing-masing, membahas hal yang serius, sesekali
bercanda dan membaca buku (tidak saya sangka Ayu dan Farikin juga
membawa buku untuk dibaca sepanjang perjalanan).
Alhamdulillah kami tidak sulit
menemukan rumah Pak Ijap, ada yang kenal dengan beliau kah?
Bagaimana jika saya pertegas dengan Pak
Jafrial Jasman, penulis buku “99 Detik jadi Pengusaha”, untuk
meyakinkan saat kami berada di luar rumahnya bahwa rumah yang kami
tuju adalah benar, kami tinggal melihat mobilnya, yup ada brand salah
satu perusahaan Multi Level Marketing (MLM) di mobilnya, salah satu
prestasi Pak Ijap. Pak Ijap sendiri yang membukakan kami pintu,
disusul putra-putrinya yang lucu dan sopan-sopan, karena meskipun
masih kecil mereka semua bersalaman dengan kami tanpa malu-malu.
Baiklah kawan-kawan, kita akan memulai
pelajaran kali ini, yang sayang jika dilewatkan dan tidak dibaca,
tapi pada heran gak sih siapa Pak Ijab sampai kita ngotot untuk
belajar dari dia. Pak Ijap itu adalah alumni Teknik yang sukses
sebagai pengusaha alias miliarder muda versi majalah bisnis plus
2010. Nah, loh kok?
Sabar
cynn_ karena Pak Ijap
sudah mendapatkan berbagai sertifikasi, lisensi internasional dan
juga telah menuntut ilmu dari berbagai pengusaha kelas dunia seperti
Pak De Donald Trump, Robert T. Kiyosaki and many more, ia sekarang
masih setia dengan bisnis properti, minuman kesehatan Capoejae 99,
Ayam Semmes, MLM, bisnis tempe gila, untuk tahu lebih jauh bisa
dilihat web
www.promotortraining.com
bismillah:
Pak Ijab memulai dengan menanyakan nama
dan kegiatan kami (ia catat di Hpnya) dan seterusnya, ia menjelaskan
dengan melibatkan kami sebagai contoh atau analogi dari yang
disampaikannya. Saya menyarikan bahwa Ia mengatakan sbb:
Dulu, jadi pengusaha itu sulit,
tapi sekarang tidak sesulit dulu, telah terjadi perubahaan untuk
saat ini. Misalnya ,dengan BB dan fb kita sudah bisa mendapatkan
penghasilan. Ia menceritakan soal kakek yang memunggut bintang laut
bersama cucunya setelah terjadi badai dan pasang dan saat cucunya
menyatakan bahwa banyak sekali bintang laut yang terdampar dan kita
tidak dapat menolong mereka semua, maka sang kakek menyatakan bahwa
setidaknya ada beberapa bintang laut yang telah mereka selamatkan.
Pebisnis tidak sama dengan
Pedangang, karena pedangang tidak kenal dengan siapa yang membeli
produknya, hanya menjajakan dan siapa yang tertarik, maka akan
membeli, belum tentu balik lagi.
Teori apapun dikalahkan dengan
“Tauhid”, mengingat inspirasi yang Pak Ijab dapatkan dari
Ustadz. Yusuf Mansyur saat ada anak yang sakit, sementara orang tua
berada jauh dari sang anak, maka kepada orang-orang di sekitar sang
anak perlu ditanyakan pertama kali, apakah sang anak telah didoakan?
Bisnis sulit atau tidak? Mindset
seperti ini dapat berubah dengan adanya informasi. Ingat bahwa Allah
Maha Membolakbalikkan hati, so kita harus memberikan informasi dan
fakta sederhana untuk meyakinkan diri sendiri atau pun orang lain.
Contohnya: Apakan menyetir bus mudah atau sulit?
Fakta 1 > Menjadi supir tidak butuh
gelar S1
Fakta 2 > 40% pengendara busway
adalah perempuan
Fakta 3 > meskipun tingkat
kecelakaan sepedamotor sangat tinggi di jalanan, tapi banyak orang
yang tetap menggunakan sepeda motor.
Sehingga ketakutan untuk
menyetir bus atau kendaraana itu dapat dikalahkan dengan IMPIAN
untuk mencapai suatu tujuan.
Agar kita
memperoleh tambahan pemasukan, pilihannya adalah:
Pilihan 1 >
meningkatkan penghasilan
Pilihan 2 >
mengurangi pengeluaran,
Akan tetapi,
jika kita ingin meningkatkan penghasilan, kita perlu mendelegasikan
tugas kita kepada orang lain, agar kita dapat mengerjakan hal lain
yang lebih penting serta memberikan tambahan income bagi orang lain
yang membantu kita. Misalnya ia memiliki 3 orang babysitter untuk
mendampingi 3 orang anaknya, dengan demikian sang istri masih bisa
bekerja di rumah sekaligus mendampingi 3 orang anaknya.
Bagaimana
cara mengatasi rasa takut?
Musuh trebesar
adalah setan yang berada dalam diri sendiri, atau diri sendiri yang
dikuasai oleh setan. Jadikan dunia hanya di tangan, jangan di hati.
Hilangkan 3 D (dendam, dengki, dongkol). Misalnya ada tikus yang
mati, yang kita lakukan adalah membersihkan bangkainya, bukan
membuang waktu dengan memikirkan dari mana tikus itu berasal dan
siapa yang membuat tikus itu datang.
Bagaimana
jika ada kompetitor?
Kita
mengembangkan bisnis, sementara teman kita ternyata mengembangkan
bisnis yang sama setelah bertanya kepada kita mengenai ilmu bisnis
yang kita kuasai, maka solusinya adalah berikan ilmu yang kita
miliki, karena itu akan menjadi keberkahan, akan tetapi jika kita
tidak memberikan dan membiarkan rasa sebal menguasai hati, maka kita
tidak akan mendapat apa-apa. Ingat, bahwa rezeki itu tidak akan
tertukar.
Bagaimana
agar kita konsisten dalam menghadapi masalah dalam mencapai impian?
Prinsipnya
seperti saat kita akan mendaki gunung, kita potret puncak gunung
tersebut dalam hati. Saat kita mulai mendaki, puncak gunung itu
tidak lagi terlihat, yang kita rasakan ada turunan, licin, bebatuan,
duri jurang dan sebagainya. Maka buka kembali gambar IMPIAN yang
telah kita rekam dalam hati tersebut dan laluilah pendakian hingga
sampai ke puncak gunung.
Ada 3
tahapan bisnis
Tahap 1 >
Starting = ada produk yang dapat dijual
Tahap 2 >
Running = mulai dibuatnya sistem marketing, keuangan dan SDM
Tahap 3 >
Growing = adanya duplikasi dari yang telah sukses, pembukaan cabang.
10. Dalam
training yang diberikannya, Pak Ijab membagi dalam 2 segmen,
segment 1 >
Wanna Be Entrepreuneur
Segment 2 >
Sistemize ur bussiness
Segment 1 fokus
membahas pengubahan alam bawah sadar dengan mengangkat kasus yang
extraordinary, bergabung dengan komunitas dan repetisi agar problem
dan hambatan menjauh. Misalnya, apakah bisnis butuh pengalaman?
Jawabannya sama, apakah berkeluarga butuh pengalaman?
Segment 2 fokus
untuk mencarikan solusi bagi bisnis yang sudah berjalan, memahami
bahwa suatu permasalahan yang sama, belum tentu sama dalam
penyelesaiannya.
Ada
beberapa peluang bisnis yang Pak Ijap tawarkan bagi kita anak muda
yang mau berkembang,
a. Bisnis
penyaring air OASURE, yang merupakan pioneer di Indonesia. Penyaring
ini dapat dijual dan disewakan. Hebatnya, OASURE yang disewakan,
dapat langsung diganti jika barangnya rusak.
Modal yang
diperlukan untuk bisnis ini hanya Rp 350ribu untuk alat promosinya.
Sistemnya,
bonus tetap untuk penjualan per 20 unit setiap bulannya dan bonus
tambahan bagi pertumbuhan penjualan.
b. Bisnis tempe
gila, snack yang sudah sampai luar negeri ini bikin makan gak mau
berhenti-kecuali kalau sudah habis, hehe dan ada tingkat
kepedasannya.
c. Bisnis
minuman sehat Capujae 99, bisa di jual di apotek, toko obat dan atau
bagi yang ingin jual satuan. Rasanya mantep → maklum abis nyobain
tempe gila minum ini, pas banget apalagi gratisan kan.
d. Workshop,
dengan sistem bagi hasil 50:50. Syaratnya, ada DP sebagai bukti
kseriusan, adapun untung atau ruginya workshop tersebut, ditanggung
bersama.
Alhamdulillah,
tugas saya untuk share pengalaman setidaknya telah berkurang dengan
tulisan ini, bagi yang SERIUS mau mengembangkan dan ingin sekali
memulai bisnis, bisa dimulai SEKARANG :)
Oh iya,
Alhamdulillah pula, selain pelajaran, ilmu, pengalaman, kami juga
mendapatkan buku 99 detik jadi pengusaha GRATIS, bisa saja Pak Ijab
mempertimbangkan untuk tidak memberi buku itu kepada kami, tapi ia
benar-benar memberikan buku itu yang masing-masing ditandatangani
olehnya dengan nama dan pesan bagi kami.
Lalu bagaimana
dengan perjalanan pulang? Hmm,, karena terlalu happy kami lagi-lagi
berpetualang mencari makanan di sekitar Bandung yang berujung di km
97. Melihat usaha-usaha di sana, dan masjid yang indah di sana saya
jadi terinspirasi memotret gunung, apa itu? Bismillah ya semoga suatu
hari nanti saya bisa mewujudkannya bersama teman-teman semua. Seperti
apa yang dikatakan oleh Pak Ijab bahwa, saat kita bertemu dengan
orang besar, jangan merasa kecil, karena mereka juga manusia. Well
hanya dihadapan Allah lah kita boleh merasa kecil, karena kita adalah
makhluk yang diciptakan untuk tidak sempurna.